Protokol Jaringan TCP/IP
Dalam protokol jaringan TCP/IP, sebuah port adalah mekanisme yang mengizinkan sebuah
komputer untuk mendukung beberapa sesi koneksi dengan komputer lainnya dan
program di dalam jaringan. Port dapat mengidentifikasikan aplikasi dan layanan
yang menggunakan koneksi di dalam jaringan TCP/IP. Sehingga, port juga
mengidentifikasikan sebuah proses tertentu di mana sebuah server dapat
memberikan sebuah layanan kepada klien atau bagaimana sebuah klien dapat
mengakses sebuah layanan yang ada dalam server. Port dapat dikenali dengan
angka 16-bit (dua byte) yang disebut dengan Port Number dan diklasifikasikan dengan jenis
protokol transport apa yang digunakan, ke dalam Port TCP dan Port UDP. Karena memiliki
angka 16-bit, maka total maksimum jumlah port untuk setiap protokol transport
yang digunakan adalah 65536 buah.
Dilihat dari penomorannya, port UDP dan
TCP dibagi menjadi tiga jenis, yakni sebagai berikut:
·
Well-known Port: yang pada awalnya berkisar antara 0
hingga 255 tapi kemudian diperlebar untuk mendukung antara 0 hingga 1023. Port
number yang termasuk ke dalam well-known port, selalu merepresentasikan layanan
jaringan yang sama, dan ditetapkan oleh Internet Assigned Number Authority (IANA). Beberapa di antara
port-port yang berada di dalam range Well-known port masih belum ditetapkan dan
direservasikan untuk digunakan oleh layanan yang bakal ada pada masa depan. Well-known portdidefinisikan dalam RFC 1060.
·
Registered Port: Port-port yang digunakan oleh
vendor-vendor komputer atau jaringan yang berbeda untuk mendukung aplikasi dan
sistem operasi yang mereka buat. Registered port juga diketahui dan didaftarkan
oleh IANA tapi tidak dialokasikan secara permanen, sehingga vendor lainnya
dapat menggunakan port number yang sama. Range registered port berkisar dari
1024 hingga 49151 dan beberapa port di antaranya adalah Dynamically Assigned Port.
·
Dynamically Assigned Port: merupakan port-port
yang ditetapkan oleh sistem operasi atau aplikasi yang digunakan untuk melayani
request dari pengguna sesuai dengan kebutuhan. Dynamically Assigned Port
berkisar dari 1024 hingga 65536 dan dapat digunakan atau dilepaskan sesuai
kebutuhan.
1. TCP
Pengertian TCP
Transmission Control
Protocol (TCP) adalah salah satu jenis protokol yang memungkinkan kumpulan
komputer untuk berkomunikasi dan bertukar data didalam suatu network
(jaringan). TCP merupakan suatu protokol yang berada di lapisan transpor (baik
itu dalam tujuh lapis model referensi OSI atau model DARPA) yang berorientasi
sambungan (connection-oriented) dan dapat diandalkan (reliable).
TCP dipakai untuk aplikasi-aplikasi yang
membutuhkan keandalan data.
Awal Keberadaan TCP
Konsep TCP/IP berawal
dari kebutuhan DoD (Departement of Defense) AS akan suatu komunikasi di antara
berbagai variasi komputer yg telah ada. Komputer-komputer DoD ini seringkali
harus berhubungan antara satu organisasi peneliti dg organisasi peneliti
lainnya, dan harus tetap berhubungan sehingga pertahanan negara tetap berjalan
selama terjadi bencana, seperti ledakan nuklir. Oleh karenanya pada tahun 1969
dimulailah penelitian terhadap serangkaian protokol TCP/IP. Di antara
tujuan-tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Terciptanya protokol-protokol umum, DoD memerlukan
suatu protokol yg dapat ditentukan untuk semua jaringan.
2. Meningkatkan efisiensi komunikasi data.
3. Dapat dipadukan dengan teknologi WAN (Wide Area
Network) yg telah ada.
4. Mudah dikonfigurasikan.
Karakteristik TCP
Karakteristik dari TCP
antara lain yaitu :
1. Reliable berarti data ditransfer ke tujuannya dalam
suatu urutan seperti ketika dikirim.
2. Berorientasi sambungan (connection-oriented): Sebelum
data dapat ditransmisikan antara dua host, dua proses yang berjalan pada
lapisan aplikasi harus melakukan negosiasi untuk membuat sesi koneksi terlebih
dahulu. Koneksi TCP ditutup dengan menggunakan proses terminasi koneksi TCP
(TCP connection termination).
3. Full-duplex: Untuk setiap host TCP, koneksi yang
terjadi antara dua host terdiri atas dua buah jalur, yakni jalur keluar dan
jalur masuk. Dengan menggunakan teknologi lapisan yang lebih rendah yang
mendukung full-duplex, maka data pun dapat secara simultan diterima dan
dikirim. Header TCP berisi nomor urut (TCP sequence number) dari data yang
ditransmisikan dan sebuah acknowledgment dari data yang masuk
4. Memiliki layanan flow control: Untuk mencegah data
terlalu banyak dikirimkan pada satu waktu, yang akhirnya membuat “macet”
jaringan internetwork IP, TCP mengimplementasikan layanan flow control yang
dimiliki oleh pihak pengirim yang secara terus menerus memantau dan membatasi
jumlah data yang dikirimkan pada satu waktu. Untuk mencegah pihak penerima
untuk memperoleh data yang tidak dapat disangganya (buffer), TCP juga
mengimplementasikan flow control dalam pihak penerima, yang mengindikasikan jumlah
buffer yang masih tersedia dalam pihak penerima.
5. Melakukan segmentasi terhadap data yang datang dari
lapisan aplikasi (dalam DARPA Reference Model)
6. Mengirimkan paket secara “one-to-one“: hal ini karena
memang TCP harus membuat sebuah sirkuit logis antara dua buah protokol lapisan
aplikasi agar saling dapat berkomunikasi. TCP tidak menyediakan layanan
pengiriman data secara one-to-many.
Cara Kerja TCP/IP
Adapun langkah-langkah
cara kerja dari protokol TCP/IP ini adalah :
1. Pertama, datagram dibagi-bagi ke dalam bagian-bagian
kecil yang sesuai dengan ukuran bandwith (lebar frekuensi) dimana data tersebut
akan dikirimkan.
2. Pada lapisan TCP, data tersebut lalu “dibungkus”
dengan informasi header yang dibutuhkan. Misalnya seperti cara mengarahkan data
tersebut ke tujuannya, cara merangkai kembali kebagian-bagian data tersebut
jika sudah sampai pada tujuannya, dan sebagainya.
3. Setelah datagram dibungkus dengan header TCP, datagram
tersebut dikirim kepada lapisan IP.
4. IP menerima datagram dari TCP dan menambahkan headernya
sendiri pada datagram tersebut.
5. IP lalu mengarahkan datagram tersebut ke tujuannya.
6. Komputer penerima melakukan proses-proses perhitungan,
ia memeriksa perhitungan checksum yang sama dengan data yang diterima.
7. Jika kedua perhitungan tersebut tidak cocok berarti
ada error sewaktu pengiriman dan datagram akan dikirimkan kembali.
Kelebihan TCP/IP
Beberapa kelebihan
TCP/IP dibandingkan protokol yang lain antara lain:
1. TCP/IP adalah protokol yang bisa diarahkan. Artinya ia
bisa mengirimkan datagram melalui rute-rute yang telah ditentukan sebelumnya.
Hal ini dapat mengurangi kepadatan lalu lintas pada jaringan, serta dapat
membantu jika jaringan mengalami kegagalan, TCP/IP dapat mengarahkan data
melalui jalur lain.
2. Memiliki mekanisme pengiriman data yang handal dan
efisien.
3. Bersifat open platform atau platform independent yaitu
tidak terikat oleh jenis perangkat keras atau perangkat lunak tertentu.
4. Karena sifatnya yang terbuka, TCP/IP bisa mengirimkan
data antara sistem-sistem komputer yang berbeda yang menjalankan pada
sistem-sistem operasi yang berbeda pula.
5. TCP/IP terpisah dari perangkat keras yang
mendasarinya. Protokol ini dapat dijalankan pada jaringan Ethernet, Token ring,
X.25, dan bahkan melalui sambungan telepon.
6. TCP/IP menggunakan skema pengalamatan yang umum, maka
semua sistem dapat mengirimkan data ke alamat sistem yang lain.
Kegunaan TCP
Beberapa kegunaan dari
TCP yaitu :
1. Menyediakan komunikasi logika antar proses aplikasi
yang berjalan pada host yang berbeda
2. protokol transport berjalan pada end systems
3. Pengiriman file (file transfer). File Transfer
Protokol (FTP) memungkinkan pengguna komputer yg satu untuk dapat mengirim
ataupun menerima file ke komputer jaringan. Karena masalah keamanan data, maka
FTP seringkali memerlukan nama pengguna (username) dan password, meskipun
banyak juga FTP yg dapat diakses melalui anonymous, lias tidak berpassword.
(lihat RFC 959 untuk spesifikasi FTP)
4. Remote login. Network terminal Protokol (telnet)
memungkinkan pengguna komputer dapat melakukan log in ke dalam suatu komputer
didalam suatu jaringan. Jadi hal ini berarti bahwa pengguna menggunakan
komputernya sebagai perpanjangan tangan dari komputer jaringan tersebut.( lihat
RFC 854 dan 855 untuk spesifikasi telnet lebih lanjut)
5. Computer mail. Digunakan untuk menerapkan sistem
elektronik mail.
6. Network File System (NFS). Pelayanan akses file-file
jarak jauh yg memungkinkan klien-klien untuk mengakses file-file pada komputer
jaringan jarak jauh walaupun file tersebut disimpan secara lokal. (lihat RFC
1001 dan 1002 untuk keterangan lebih lanjut)
7. remote execution. Memungkinkan pengguna komputer untuk
menjalankan suatu program didalam komputer yg berbeda. Biasanya berguna jika
pengguna menggunakan komputer yg terbatas, sedangkan ia memerlukan sumber yg
banyak dalam suatu system komputer. Ada beberapa jenis remote execution, ada yg
berupa perintah-perintah dasar saja, yaitu yg dapat dijalankan dalam system
komputer yg sama dan ada pula yg menggunakan “prosedure remote call system”, yg
memungkinkan program untuk memanggil subroutine yg akan dijalankan di system
komputer yg berbeda. (sebagai contoh dalam Berkeley UNIX ada perintah “rsh” dan
“rexec”)
8. name servers. Nama database alamat yg digunakan pada
internet (lihat RFC 822 dan 823 yg menjelaskan mengenai penggunaan protokol
name server yg bertujuan untuk menentukan nama host di internet.)
Manajemen Koneksi TCP :
Pada saat Setup Koneksi
1. Client mengirimkan kontrol TCP SYN ke server, dengan
memberikan sequence number inisial.
2. Server menerima TCP SYN, dan membalasnya dengan
kontrol SYNACK.
§ ACK yang menyatakan telah menerima SYN.
§ Mengalokasikan buffer.
§ Menghasilkan sequence number untuk ke client.
Pada saat Menutup Koneksi
1. Client mengirim kontrol TCP FIN ke server
2. Server menerima FIN, dan membalas dengan ACK. Menutup
koneksi dan mengirimkan FIN ke client.
3. Client menerima FIN dan membalas ACK
§ Masuk pada masa menunggu balasan ACK terhadap dari
server
4. Server menerima ACK dan koneksi tertutup.
Header TCP
Ukuran dari header TCP
adalah bervariasi, yang terdiri atas beberapa field yang ditunjukkan dalam
gambar dan tabel berikut. Ukuran TCP header paling kecil (ketika tidak ada
tambahan opsi TCP) adalah 20 byte. headerTCP-2
Port TCP
Port TCP mampu
mengindikasikan sebuah lokasi tertentu untuk menyampaikan segmen-segmen TCP yang
dikirimkan yang diidentifikasi dengan TCP Port Number. Nomor-nomor di bawah
angka 1024 merupakan port yang umum digunakan dan ditetapkan oleh IANA
(Internet Assigned Number Authority). Tabel berikut ini menyebutkan beberapa
port TCP yang telah umum digunakan.
Port TCP merupakan hal yang berbeda dibandingkan
dengan port UDP, meskipun mereka memiliki nomor port yang sama. Port TCP
merepresentasikan satu sisi dari sebuah koneksi TCP untuk protokol lapisan
aplikasi, sementara port UDP merepresentasikan sebuah antrean pesan UDP untuk
protokol lapisan aplikasi. Selain itu, protokol lapisan aplikasi yang
menggunakan port TCP dan port UDP dalam nomor yang sama juga tidak harus sama.
Sebagai contoh protokol Extended Filename Server (EFS) menggunakan port TCP dengan
nomor 520, dan protokol Routing Information Protocol (RIP) menggunakan port UDP
juga dengan nomor 520. Jelas, dua protokol tersebut sangatlah berbeda!
Karenanya, untuk menyebutkan sebuah nomor port, sebutkan juga jenis port yang
digunakannya, karena hal tersebut mampu membingungkan (ambigu). PORTtcp-1
Aplikasi yang Menggunakan TCP
1. World Wide Web
Aplikasi ini pada
prinsipnya mirip dengan aplikasi gopher, yakni penyediaan database yang dapat
diakses tidak hanya berupa text, namun dapat berupa gambar/image, suara, video.
penyajiannya pun dapat dilakukan secara live. Dengan demikian, jenis informasi
yang dapat disediakan sangat banyak dan dapat dibuat dengan tampilan yang lebih
menarik. Hal ini dimungkinkan karena Web menggunakan teknologi hypertext.
Karena itu, protokol yang digunakan untuk aplikasi ini dikenal dengan nama
Hypertext-transfer-protocol (HTTP).
2. Archie
Aplikasi FTP
memungkinkan kita mentransfer file dari manapun di seluruh dunia. Hal itu
dengan anggapan bahwa kita telah mengetahui lokasi di mana file yang kita cari
berada. Namun jika kita belum mengetahui di mana file yang kita cari berada,
kita memerlukan aplikasi untuk membantu kita mencari di mana file tersebut
berada.
Cara kerja Archie dapat dijelaskan sebagai
berikut. Server Archie secara berkala melakukan anonymous ftp ke sejumlah FTP
Server dan mengambil informasi daftar seluruh file yang ada pada FTP Server
tersebut. Daftar ini disusun berdasarkan letak file dalam direktori/sub
direktori, sehingga mudah untuk menemukan file tersebut. File-file yang berisi
daftar file tiap FTP Server ini merupakan database dari Archie Server. Jika ada
query ke Archie Server yang menanyakan suatu file, server mencari dalam daftar
tadi dan mengirimkan seluruh jawaban yang berkaitan dengan file tersebut.
Informasi yang diberikan adalah alamat FTP Server yang memiliki file tersebut
dan letak file tersebut dalam struktur direktori.
3. Wide Area Information Services (WAIS)
WAIS merupakan salah
satu servis pada internet yang memungkinkan kita mencari melalaui materi yang
terindeks dan menemukan dokumen/artikel berdasarkan isi artikel tersebut. Jadi
pada dasarnya, WAIS memberikan layanan untuk mencari artikel yang berisi
kata-kata kunci yang kita ajukan sebagai dasar pencarian.
Aplikasi WAIS biasanya berbasis text. Untuk
membuat suatu dokumen dapat dicari melalaui WAIS Server, harus dibuat terlebih
dahulu index dari dokumen tersebut. Setiap kata dalam dokumen tersebut diurut
dan dihitung jumlahnya. Jika ada query dari client, index akan diperiksa dan
hasilnya, yakni dokumen yang memiliki kata-kata tersebut ditampilkan. Karena
kemungkinan ada banyak dokumen yang memiliki kata-kata yang kita ajukan, maka
beberapa dokumen yang memiliki kata kunci tersebut diberi skor/nilai. Dokumen
yang paling banyak mengandung kata-kata kunci akan mendapat skor tertinggi.
Dengan demikian, user mendapatkan informasi kemungkinan terbesar dari bebarapa
dokumen yang mengandung kumpulan kata yang diajukannya.
4. FAX di Internet
Mesin FAX sebagai
pengirim dan penerima berita tertulis melalaui telepon saat ini hampir dimiliki
oleh semua kantor. Melalaui gateway Internet FAX, pengiriman FAX dapat
dilakukan melalaui e-mail. Gateway akan menerjemahkan pesan e-mail tersebut dan
menghubungi mesin FAX tujuan melalui jalur telepon secara otomatis. Tentu saja,
akses untuk ini terbatas (private).
2. UDP
Pengertian UDP
UDP, singkatan dari
User Datagram Protocol, adalah salah satu protokol lapisan transpor TCP/IP yang
mendukung komunikasi yang tidak andal (unreliable), tanpa koneksi (connectionless)
antara host-host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP.
Karakteristik UDP
Karakteristik dari UDP
antara lain, yaitu :
1. Connectionless (tanpa koneksi): Pesan-pesan UDP akan
dikirimkan tanpa harus dilakukan proses negosiasi koneksi antara dua host yang
hendak berukar informasi.
2. Unreliable (tidak andal): Pesan-pesan UDP akan
dikirimkan sebagai datagram tanpa adanya nomor urut atau pesan acknowledgment.
Protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus melakukan pemulihan
terhadap pesan-pesan yang hilang selama transmisi. Umumnya, protokol lapisan
aplikasi yang berjalan di atas UDP mengimplementasikan layanan keandalan mereka
masing-masing, atau mengirim pesan secara periodik atau dengan menggunakan
waktu yang telah didefinisikan.
3. UDP menyediakan mekanisme untuk mengirim pesan-pesan
ke sebuah protokol lapisan aplikasi atau proses tertentu di dalam sebuah host
dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. HeaderUDP berisi field Source Process
Identification dan Destination Process Identification.
4. UDP menyediakan penghitungan checksum berukuran 16-bit
terhadap keseluruhan pesan UDP.
Kegunaan UDP:
UDP sering digunakan
dalam beberapa tugas berikut:
1. Protokol yang “ringan” (lightweight): Untuk menghemat
sumber daya memori dan prosesor, beberapa protokol lapisan aplikasi membutuhkan
penggunaan protokol yang ringan yang dapat melakukan fungsi-fungsi spesifik
dengan saling bertukar pesan. Contoh dari protokol yang ringan adalah fungsi
query nama dalam protokol lapisan aplikasi Domain Name System.
2. Protokol lapisan aplikasi yang mengimplementasikan
layanan keandalan: Jika protokol lapisan aplikasi menyediakan layanan transfer
data yang andal, maka kebutuhan terhadap keandalan yang ditawarkan oleh TCP pun
menjadi tidak ada. Contoh dari protokol seperti ini adalah Trivial File
Transfer Protocol (TFTP) dan Network File System (NFS)
3. Protokol yang tidak membutuhkan keandalan. Contoh
protokol ini adalah protokol Routing Information Protocol (RIP).
4. Transmisi broadcast: Karena UDP merupakan protokol
yang tidak perlu membuat koneksi terlebih dahulu dengan sebuah host tertentu,
maka transmisi broadcast pun dimungkinkan. Sebuah protokol lapisan aplikasi
dapat mengirimkan paket data ke beberapa tujuan dengan menggunakan alamat
multicast atau broadcast. Hal ini kontras dengan protokol TCP yang hanya dapat
mengirimkan transmisi one-to-one. Contoh: query nama dalam protokol NetBIOS
Name Service.
Kelemahan UDP
1. UDP tidak menyediakan mekanisme penyanggaan
(buffering) dari data yang masuk ataupun data yang keluar. Tugas buffering
merupakan tugas yang harus diimplementasikan oleh protokol lapisan aplikasi
yang berjalan di atas UDP.
2. UDP tidak menyediakan mekanisme segmentasi data yang
besar ke dalam segmen-segmen data, seperti yang terjadi dalam protokol TCP.
Karena itulah, protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus
mengirimkan data yang berukuran kecil (tidak lebih besar dari nilai Maximum
Transfer Unit/MTU) yang dimiliki oleh sebuah antarmuka di mana data tersebut
dikirim. Karena, jika ukuran paket data yang dikirim lebih besar dibandingkan
nilai MTU, paket data yang dikirimkan bisa saja terpecah menjadi beberapa
fragmen yang akhirnya tidak jadi terkirim dengan benar.
3. UDP tidak menyediakan mekanisme flow-control, seperti
yang dimiliki oleh TCP.
Header UDP
Header UDP diwujudkan
sebagai sebuah header dengan 4 buah field memiliki ukuran yang tetap.
Port UDP
Seperti halnya TCP, UDP
juga memiliki saluran untuk mengirimkan informasi antar host, yang disebut
dengan UDP Port. Untuk menggunakan protokol UDP, sebuah aplikasi harus
menyediakan alamat IP dan nomor UDP Port dari host yang dituju. Sebuah UDP port
berfungsi sebagai sebuah multiplexed message queue, yang berarti bahwa UDP port
tersebut dapat menerima beberapa pesan secara sekaligus. Setiap port diidentifikasi
dengan nomor yang unik, seperti halnya TCP, tetapi meskipun begitu, UDP Port
berbeda dengan TCP Port meskipun memiliki nomor port yang sama. Tabel di bawah
ini mendaftarkan beberapa UDP port yang telah dikenal secara luas.
Kelemahan UDP
1. UDP tidak menyediakan mekanisme penyanggaan
(buffering) dari data yang masuk ataupun data yang keluar. Tugas buffering
merupakan tugas yang harus diimplementasikan oleh protokol lapisan aplikasi
yang berjalan di atas UDP.
2. UDP tidak menyediakan mekanisme segmentasi data yang
besar ke dalam segmen-segmen data, seperti yang terjadi dalam protokol TCP.
Karena itulah, protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus
mengirimkan data yang berukuran kecil (tidak lebih besar dari nilai Maximum
Transfer Unit/MTU) yang dimiliki oleh sebuah antarmuka di mana data tersebut
dikirim. Karena, jika ukuran paket data yang dikirim lebih besar dibandingkan
nilai MTU, paket data yang dikirimkan bisa saja terpecah menjadi beberapa
fragmen yang akhirnya tidak jadi terkirim dengan benar.
3. UDP tidak menyediakan mekanisme flow-control, seperti
yang dimiliki oleh TCP.
Aplikasi yang Menggunakan UDP:
Digunakan untuk
multimedia streaming, yang sangat memberikan toleransi kehilangan segment cukup
baik dan yang sangat tidak sensitive terhadap kerusakan atau kehilangan segment
Contoh protokol aplikasi yang menggunakan UDP :
§ DNS (Domain Name System) 53
§ SNMP, (Simple Network Management Protocol) 161, 162
§ TFTP (Trivial File Transfer Protocol) 69
§ SunRPC port 111.
3. Perbedaan TCP dan UDP
Berbeda dengan TCP, UDP
merupakan connectionless dan tidak ada keandalan, windowing, serta fungsi untuk
memastikan data diterima dengan benar. Namun, UDP juga menyediakan fungsi yang
sama dengan TCP, seperti transfer data dan multiplexing, tetapi ia melakukannya
dengan byte tambahan yang lebih sedikit dalam header UDP.
UDP melakukan multiplexing UDP menggunakan cara
yang sama seperti TCP. Satu-satunya perbedaan adalah transport protocol yang
digunakan, yaitu UDP. Suatu aplikasi dapat membuka nomor port yang sama pada
satu host, tetapi satu menggunakan TCP dan yang satu lagi menggunakan UDP—hal
ini tidak biasa, tetapi diperbolehkan. Jika suatu layanan mendukung TCP dan
UDP, ia menggunakan nilai yang sama untuk nomor port TCP dan UDP.
UDP mempunyai keuntungan dibandingkan TCP dengan
tidak menggunakan field sequence dan acknowledgement. Keuntungan UDP yang
paling jelas dari TCP adalah byte tambahan yang lebih sedikit. Di samping itu,
UDP tidak perlu menunggu penerimaan atau menyimpan data dalam memory sampai
data tersebut diterima. Ini berarti, aplikasi UDP tidak diperlambat oleh proses
penerimaan dan memory dapat dibebaskan lebih cepat. Pada tabel, Anda dapat
melihat fungsi yang dilakukan (atau tidak dilakukan) oleh UDP atau TCP.
Tabel Perbedaan TCP dan UDP
Dibawah ini merupakan
tabel perbedaan TCP dan UDP :
No
|
TCP
|
UDP
|
1.
|
Beroperasi berdasarkan konsep koneksi.
|
Tidak berdasarkan konsep koneksi, jadi
harus membuat kode sendiri.
|
2.
|
Jaminan pengiriman-penerimaan data
akan reliable dan teratur.
|
Tidak ada jaminan bahwa pengiriman dan
penerimaan data akan reliable dan teratur, sehingga paket data mungkin dapat
kurang, terduplikat, atau bahkan tidak sampai sama sekali.
|
3.
|
Secara otomatis memecah data ke dalam
paket-paket.
|
Pemecahan ke dalam paket-paket dan
proses pengirimannya dilakukan secara manual.
|
4.
|
Tidak akan mengirimkan data terlalu
cepat sehingga memberikan jaminan koneksi internet dapat menanganinya.
|
Harus membuat kepastian mengenai
proses transfer data agar tidak terlalu cepat sehingga internet masih dapat
menanganinya.
|
5.
|
Mudah untuk digunakan, transfer paket
data seperti menulis dan membaca file.
|
Jika paket ada yang hilang, perlu
dipikirkan di mana letak kesalahan yang terjadi dan mengirim ulang data yang
diperlukan.
|
Secara garis besar perbedaan TCP dan UDP adalah
:
No
|
TCP
|
UDP
|
1.
|
Dapat diandalkan Jika sambungan terputus ketika mengrim sebuah pesan maka server akan
meminta bagian yang hilang. Jadi tidak akan terjadi data yang korup ketika
mentransfer sebuah data.
|
Tidak dapat diandalkan Jika mengirimkan suatu pesan atau data, kita tidak akan tahu apakah sudah
terkirim atau belum dan apakah sebagian dari pesan tersebut hilang atau tidak
ketika proses pengiriman. Jadi akan ada kemungkinan terjadinya data yang
korup.
|
2.
|
Berurutan Ketika mengrimkan dua pesan secara berurutan / satu demi satu. TCP akan
mengirimkannya secara berurutan. Tidak perlu khawatir data tiba dengan
urutan yang salah.
|
Tidak berurutan Ketika mengrimkan dua pesan secara berurutan / satu demi satu. Tidak
dapat dipastikan data mana yang akan datang terlebih dahulu.
|
3.
|
Berorientasi sambungan
(connection-oriented)Sebelum data dapat
ditransmisikan antara dua host, dua proses yang berjalan pada lapisan
aplikasi harus melakukan negosiasi untuk membuat sesi koneksi terlebih
dahulu. Koneksi TCP ditutup dengan menggunakan proses terminasi koneksi TCP
(TCP connection termination).
|
Connectionless (tanpa koneksi)
Pesan-pesan UDP akan dikirimkan tanpa harus dilakukan proses negosiasi
koneksi antara dua host yang hendak berukar informasi.
|
4.
|
Ringan (Heavyweight) Ketika tingkat level terendah dari TCP tercapai dalam urutan yang
salah,permintaan pengiriman ulang data harus dikirm. dan bagian lainya harus
dikembalikan semua. Sehingga membutuhkan proses untuk menyatukannya
|
Ringan (Lightweight) Tidak ada permintaan pesan, tidak ada trak koneksi dan yang lainnya,
hanya menjalankan dan melupakannya. Ini berarti itu jauh lebih cepat dan
kartu jaringan / OS hanya melakukan sedikit pekerjaan untuk menerjemahkan
kembali data dari paket.
|
5.
|
Streaming Data /paket dibaca sebagai satu alur
data. tanpa mengetahui batas setiap data berakhir dan data yang lain mulai.
Ada kemungkinan beberapa paket data dibaca per satu panggilan data.
|
Datagrams Paket dikirim secara individu dan dijamin utuh ketika tiba. Satu paket
dibaca per satu panggilan.
|
5.
|
Contoh
World Wide Web (Apache TCP port 80), e-mail (SMTP TCP port 25 Postfix MTA),
File Transfer Protocol (FTP port 21) and Secure Shell (OpenSSH port 22) etc.
|
Contoh
Domain Name System (DNS UDP port 53), streaming media applications such as
IPTV or movies, Voice over IP (VoIP), Trivial File Transfer Protocol (TFTP)
and online multiplayer games etc
|