Tugas JAringan
1. Protokol Netware
2, protokol udp
3. sejarah dan arsitektur tcp/ip
4, perbandingan model/bentuk osi dengan tpc/ip
5. protokol pada jaringan peer to peer
6. setting ip pada windows dan linux
Jawaban
1.NETWARE
NetWare berkembang dari konsep yang sangat sederhana: file sharing, bukan
disk berbagi. Pada tahun 1983 ketika pertama versi NetWare dirancang, semua
produk lainnya bersaing didasarkan pada konsep berbagi langsung menyediakan
akses disk. Novell alternatif dari pendekatan telah divalidasi oleh IBM pada
tahun 1984 dan membantu mempromosikan produk mereka. Dengan Novell NetWare,
ruang disk yang dipakai bersama-sama dalam bentuk NetWare volumes, dibandingkan
volume ke DOS. Klien menjalankan MS-DOS akan menjalankan khusus menghentikan
dan tinggal penduduk (tsr) program yang memungkinkan mereka untuk peta lokal
huruf drive ke volume NetWare. Klien harus masuk ke server untuk bisa
mengembangkan peta volume, dan akses dapat dibatasi sesuai dengan nama login.
Demikian pula, mereka dapat terhubung ke printer bersama berdedikasi pada
server, dan cetak seperti printer yang terhubung secara lokal. Pada akhir
1990-an, dengan konektivitas Internet booming, Internet’s TCP / IP protokol
menjadi dominan di Lans. Novell telah memperkenalkan terbatas TCP / IP dukungan
terhadap klien file dan layanan cetak biasanya terkait dengan NetWare telah
diperkenalkan di NetWare v5.0 (dirilis pada 1998). Pada awal-ke-pertengahan
tahun 1980-an Microsoft memperkenalkan mereka sendiri dalam sistem LAN LAN
Manager berdasarkan bersaing NBF protokol. Awal dalam upaya untuk otot pada
NetWare tidak berhasil, tetapi ini berubah dengan masuknya perbaikan jaringan
dukungan pada Windows untuk Workgroups, dan kemudian sangat sukses Windows NT dan
Windows 95. NT, terutama yang mirip dengan layanan yang ditawarkan oleh
NetWare, tetapi pada suatu sistem yang juga bisa digunakan pada desktop, dan
lainnya yang terhubung langsung ke desktop Windows NBF adalah dimana sekarang
hampir universal.
Efisiensi NetWare Core Protocol
(NCP)
Kebanyakan protokol jaringan yang digunakan pada
saat NetWare dikembangkan tidak mempercayai jaringan untuk menyampaikan pesan.
J khas membaca file klien akan bekerja seperti ini:
1. Membaca klien
mengirimkan permintaan ke server
2. Server mengakui
permintaan
3. Klien mengakui
sambutan
4. Server akan
mengirimkan data yang diminta ke klien
5. Klien mengakui
data
6. Server mengakui
penghargaan.
2.UDP (User Data Protocol)
Pengertian
User Datagram Protocol (UDP) adalah salah satu protokol lapisan
transpor TCP/IP yang mendukung komunikasi yang tidak andal (unreliable), tanpa
koneksi (connectionless) antara host-host dalam jaringan yang menggunakan
TCP/IP. UDP memiliki karakteristik-karakteristik berikut:
§ Connectionless
(tanpa koneksi): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan tanpa harus dilakukan proses
negosiasi koneksi antara dua host yang hendak berukar informasi.
§ Unreliable
(tidak andal): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan sebagai datagram tanpa adanya
nomor urut atau pesan acknowledgment. Protokol lapisan aplikasi yang berjalan
di atas UDP harus melakukan pemulihan terhadap pesan-pesan yang hilang selama
transmisi. Umumnya, protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP
mengimplementasikan layanan keandalan mereka masing-masing, atau mengirim pesan
secara periodik atau dengan menggunakan waktu yang telah didefinisikan.
§ UDP
menyediakan mekanisme untuk mengirim pesan-pesan ke sebuah protokol lapisan
aplikasi atau proses tertentu di dalam sebuah host dalam jaringan yang
menggunakan TCP/IP. Header UDP berisi field Source Process Identification dan
Destination Process Identification.
Fungsi UDP sebagai berikut:
§ Protokol yang
“ringan” (lightweight): Untuk menghemat sumber daya memori dan prosesor,
beberapa protokol lapisan aplikasi membutuhkan penggunaan protokol
yang ringan yang dapat melakukan fungsi-fungsi spesifik dengan saling bertukar
pesan. Contoh dari protokol yang
ringan adalah fungsi query nama dalam protokol lapisan
aplikasi Domain Name System.
§ Protokol
lapisan aplikasi yang mengimplementasikan layanan keandalan: Jika protokol
lapisan aplikasi menyediakan layanan transfer data yang andal, maka kebutuhan
terhadap keandalan yang ditawarkan oleh TCP pun menjadi tidak ada. Contoh dari
protokol seperti ini adalah Trivial File Transfer Protocol (TFTP) dan Network
File System (NFS)
§ Protokol
yang tidak membutuhkan keandalan. Contoh protokol ini adalah protokol Routing
Information Protocol (RIP).
§ Transmisi
broadcast: Karena UDP merupakan protokol yang tidak perlu membuat koneksi
terlebih dahulu dengan sebuah host tertentu, maka transmisi broadcast pun
dimungkinkan. Sebuah protokol lapisan aplikasi dapat mengirimkan paket data ke
beberapa tujuan dengan menggunakan alamat multicast atau broadcast. Hal ini
kontras dengan protokol TCP yang hanya dapat mengirimkan transmisi one-to-one.
Contoh: query nama dalam protokol NetBIOS Name Service.
3. Sejarah TCP/IP dimulainya dari lahirnya ARPANET yaitu jaringan paket
switching digital yang didanai oleh DARPA (Defence Advanced Research Projects
Agency) pada tahun 1969. Sementara itu ARPANET terus bertambah besar sehingga
protokol yang digunakan pada waktu itu tidak mampu lagi menampung jumlah node
yang semakin banyak. Oleh karena itu DARPA mendanai pembuatan protokol
komunikasi yang lebih umum, yakni TCP/IP. Ia diadopsi menjadi
standard ARPANET pada tahun 1983.
Untuk memudahkan
proses konversi, DARPA juga mendanai suatu proyek yang mengimplementasikan
protokol ini ke dalam BSD UNIX, sehingga dimulailah perkawinan antara UNIX dan
TCP/IP. Pada awalnya internet digunakan untuk menunjukan jaringan yang
menggunakan internet protocol (IP) tapi dengan semakin berkembangnya jaringan,
istilah ini sekarang sudah berupa istilah generik yang digunakan untuk semua
kelas jaringan. Internet digunakan untuk menunjuk pada
komunitas jaringan komputer worldwide yang saling dihubungkan
dengan protokol TCP/IP.
Perkembangan TCP/IP yang
diterima luas dan praktis menjadi standar defacto jaringan komputerberkaitan dengan
ciri-ciri yang terdapat pada protokol itu sendiri yang merupakan keunggulun
dari TCP/IP, yaitu :
=>Perkembangan protokol TCP/IP
menggunakan standar protokol terbuka
sehingga tersedia secara luas. Semua orang bisa mengembangkan perangkat lunak
untuk dapat berkomunikasi menggunakan protokol ini. Hal ini membuat
pemakaian TCP/IP meluas dengan sangat cepat, terutama dari
sisi pengadopsian oleh berbagai sistem operasi dan aplikasi jaringan.
=>Tidak tergantung pada
perangkat keras atau sistem operasi
jaringan tertentu sehingga TCP/IP cocok untuk menyatukan
bermacam macam network, misalnya Ethernet, token ring, dial-up line, X-25 net
dan lain lain.
=>Cara pengalamatan bersifat unik
dalam skala global, memungkinkan komputer dapat
mengidentifikasi secara unik komputer yang lain dalam seluruh jaringan,
walaupun jaringannya sebesar jaringan worldwide Internet. Setiap komputer yang
tersambung dengan jaringan TCP/IP (Internet) akan memiliki
address yang hanya dimiliki olehnya.
=>TCP/IP memiliki fasilitas
routing dan jenis-jenis layanan lainnya
yang memungkinkan diterapkan pada internetwork.
Arsitektur dan Protokol Jaringan TCP/IP
Dalam arsitektur jaringan
komputer, terdapat suatu lapisan-lapisan ( layer ) yang
memiliki tugas spesifik serta memiliki protokol tersendiri. ISO (International
Standard Organization) telah mengeluarkan suatu standard untuk arsitektur
jaringan komputer yang dikenal dengan nama Open System Interconnection
( OSI ). Standard ini terdiri dari 7 lapisan protokol yang menjalankan fungsi
komunikasi antara 2 komputer. Dalam TCP/IP hanya terdapat 5 lapisan
sbb :
Arsitektur TCP/IP
=>Application Layer
=>Transport Layer
=>Internet Layer
=>Network Access Layer
=>Physical Layer
Arsitektur OSI
=>Application Layer
=>Presentation Layer
=>Session Layer
=>Transport Layer
=>Network Layer
=>Data Link Layer
=>Physical Layer
Poin diatas merupakan perbandingan
Arsitektur OSI dan TCP/IP
Walaupun jumlahnya berbeda, namun semua
fungsi dari lapisan-lapisan arsitektur OSI telah tercakup oleh
arsitektur TCP/IP. Adapun rincian fungsi masing-masing layer
arsitektur TCP/IP adalah sbb :
=>Physical Layer (lapisan fisik)
Merupakan lapisan terbawah
yang mendefinisikan besaran fisik seperti media komunikasi, tegangan, arus,
dsb. Lapisan ini dapat bervariasi bergantung pada media komunikasi padajaringan yang
bersangkutan. TCP/IP bersifat fleksibel sehingga dapat
mengintegralkan mengintegralkan berbagai jaringan dengan media
fisik yang berbeda-beda.
=>Network Access Layer
Mempunyai fungsi yang mirip dengan Data
Link layer pada OSI. Lapisan ini mengatur penyaluran data
frame-frame data pada media fisik yang digunakan secara handal. Lapisan ini
biasanya memberikan servis untuk deteksi dan koreksi kesalahan dari data yang
ditransmisikan. Beberapa contoh protokol yang digunakan pada lapisan ini adalah
X.25 jaringan publik, Ethernet untuk jaringan Etehernet, AX.25 untuk jaringan Paket
Radio dsb.
=>Internet Layer
Mendefinisikan bagaimana hubungan dapat
terjadi antara dua pihak yang berada pada jaringanyang berbeda
seperti Network Layer pada OSI. Pada jaringan Internet yang
terdiri atas puluhan juta host dan ratusan ribu jaringan lokal, lapisan ini
bertugas untuk menjamin agar suatu paket yang dikirimkan dapat menemukan
tujuannya dimana pun berada. Oleh karena itu, lapisan ini memiliki peranan
penting terutama dalam mewujudkan internetworking yang meliputi wilayah luas
(worldwide Internet). Beberapa tugas penting pada lapisan ini
adalah :
=>Addressing, yakni
melengkapi setiap datagram dengan alamat Internet dari tujuan.
Alamat pada protokol inilah yang dikenal dengan Internet Protocol Address ( IP
Address). Karena pengalamatan (addressing) pada jaringan TCP/IP berada
pada level ini (software), makajaringan TCP/IP independen dari
jenis media dan komputer yang digunakan.
=>Routing, yakni
menentukan ke mana datagram akan dikirim agar mencapai tujuan yang diinginkan.
Fungsi ini merupakan fungsi terpenting dari Internet Protocol (IP). Sebagai
protokol yang bersifat connectionless, proses routing sepenuhnya ditentukan
oleh jaringan. Pengirim tidak memiliki kendali terhadap paket yang
dikirimkannya untuk bisa mencapai tujuan. Router-router pada jaringan
TCP/IP lah yang sangat menentukan dalam penyampaian datagram dari
penerima ke tujuan.
=>Transport Layer
Mendefinisikan cara-cara untuk melakukan
pengiriman data antara end to end host secara handal.Lapisan ini
menjamin bahwa informasi yang diterima pada sisi penerima adalah sama dengan
informasi yang dikirimkan pada pengirim. Untuk itu, lapisan ini memiliki
beberapa fungsi penting antara lain :
=>Flow Control.
Pengiriman data yang telah dipecah menjadi paket-paket tersebut harus diatur
sedemikian rupa agar pengirim tidak sampai mengirimkan data dengan kecepatan
yang melebihi kemampuan penerima dalam menerima data.
=>Error Detection,
Pengirim dan penerima juga melengkapi data dengan sejumlah informasi yang bisa
digunakan untuk memeriksa data yang dikirimkan bebas dari kesalahan. Jika
ditemukan kesalahan pada paket data yang diterima, maka penerima tidak akan
menerima data tersebut. Pengirim akan mengirim ulang paket data yang mengandung
kesalahan tadi. Namun hal ini dapat menimbulkan delay yang cukup berarti.
Pada TCP/IP, protokol yang
dipergunakan adalah Transmission Control Protocol (TCP) atau User Datagram
Protocol ( UDP ). TCP dipakai untuk aplikasi-aplikasi yang membutuhkan
keandalan data, sedangkan UDP digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan panjang
paket yang pendek dan tidak menuntut keandalan yang tinggi. TCP memiliki fungsi
flow control dan error detection dan bersifat connection oriented. Sebaliknya
pada UDP yang bersifat connectionless tidak ada mekanisme pemeriksaan data dan
flow control, sehingga UDP disebut juga unreliable protocol.
Untuk beberapa hal yang menyangkut
efisiensi dan penyederhanaan, beberapa aplikasi memilih menggunakan UDP sebagai
protokol transport. Contohnya adalah aplikasi database yang hanya bersifat
query dan response, atau aplikasi lain yang sangat sensitif terhadap delay
seperti video conference. Aplikasi seperti ini dapat mentolerir sedikit
kesalahan (gambar atau suara masih bisa dimengerti), namun akan tidak nyaman
untuk dilihat jika terdapat delay yang cukup berarti.
=>Application Layer
merupakan lapisan terakhir
dalam arsitektur TCP/IP yang berfungsi mendefinisikan
aplikasi-aplikasi yang dijalankan pada jaringan. Karena itu,
terdapat banyak protokol pada lapisan ini, sesuai dengan banyaknya aplikasi
TCP/IP yang dapat dijalankan. Contohnya adalah SMTP ( Simple Mail Transfer
Protocol ) untuk pengiriman e-mail, FTP (File Transfer Protocol) untuk transfer
file, HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) untuk aplikasi web, NNTP (Network
News Transfer Protocol) untuk distribusi news group dan lain-lain. Setiap
aplikasi pada umumnya menggunakan protokol TCP dan IP,
sehingga keseluruhan keluarga protokol ini dinamai denganTCP/IP.
4. Perbedaan Antara TCP/IP dan OSI Layer
TCP/IP atau Transmission Control Protocol/Internet Protocol adalah model jaringan yang digunakan
untuk komunikasi data dalam proses tukar-menukar informasi di internet.
Sedangkan OSI Model atau Open System Interconnection Model adalah sebuah model jaringan yang
dikembangkan secara resmi oleh International Standart
Organization untuk melakukan sebuah standarisasi proses
pembentukan jaringan yang sebelumnya dimiliki oleh masing-masing vendor pembuat
jaringan komputer. Kedua model tersebut bertujuan untuk melakukan standarisasi
pengggunaan jaringan, lalu di manakan letak perbedaan di antara kedua model
jaringan tersebut?
TCP/IP
dan OSI Model pada dasarnya tidak mempunyai perbedaan prinsip yang berlebihan.
Kedua model tersebut hanya terpaut masalah simplisitas dan penjelasan lebih
jauh. Inti dari kinerja kedua modl tersebut adalah sama dan sebangun. Namun
tetap saja kedua hal tersebut mempunyai perbedaan walaupun tidak terlalu
prinsip. Berikut ini beberapa perbedaan mendasar antara kedua model jaringan
tersebut:
1) Perbedaan Penggunaan
Kedua
model jaringan tersebut digunakan pada dua buah jaringan yang berbeda. Mungkin
secara fisik sama namun ketika berhubungan dengan user atau pengguna, maka
terdapat perbedaan mendasar diantara keduanya. TCP/IP lebih digunakan pada jaringan
yang masih berbasis pada text, dos atau segala bentuk jaringan yang tidak
mengacu pada user interface. Sedangkan OSI Model mempunyai penggunaan yang
lebih mendetail tentang fusngionalitas dari aplikasi, user interface maupun
komponen-komponen aplikasi yang lebih kompleks.
2) Perbedaan Antara Layer
Pendukung Aplikasi
Baik
TCP?IP maupun OSI model mempunyai layer yang mendukung aplikasi. Layer-layer
tersebut mempunyai fungsionalitas yang sama namun dibedakan pada detail
fungsionalitas dan protokol-protokol yang bekerja di dalamnya. Untuk mendukung
proses layer Aplikasi, TCP/IP hanya menyediakan sebuah layer protokol.
Sedangkan OSI Layer menyediakan 3 buah Layer untuk mendukung aplikasi yaitu:
apliction layer, presentation layer dan session layer. Ketiga layer tersebut
mempunyai fungsi antara lain: untuk melakukan proses network, melakukan data
representasi dan untuk melakukan interhost communication (mempertahankan sesi
koneksi antara dua buah jaringan)
3) Perbedaan Antara Link Layer
Dalam
Link layer terdapat masing-masing persamaan maupun perbedaan diantara kedua
Model jaringan. Kedua model jaringan tersebut sama-sama menambahkan frame untuk
menentukan alamat data tujuan maupun alamat data asal yang berupa mac address
dari masing-masing piranti komputer. Alamat mac digunakan untuk memastikan agar
data tersebut dapat diterima secara tepat dan konfirmasi dari penyempaian data
dapat diterima oleh piranti komputer yang mengirimkan data. Pada OSI layer juga
memuat tambahan berupa Physical data yang menjelaskan bagiamana data diubah
dari bentuk data frame menjadi bit-bit yang disalurkan dari media transmisi
data. Sumber : http://aninditablog.wordpress.com/2012/04/10/perbedaan-antara-tcpip-dan-osi-layer/
5. Jaringan
Peer to Peer
Jaringan
Peer to Peer adalah jaringan komputer dimana setiap host dapat menjadi server
dan juga menjadi client secara bersamaan.
Cara Mengkoneksikan
Jaringan Peer to Peer
1. Menampilkan Icon
Local Area Connection
Icon Local Area
Network perlu Anda munculkan pada masing-masing komputer untuk memudahkan Anda
Mendeteksikan hubungan yang terjadi dengan cara :
a. Klik dua kali
icon Local Area Network di pojok kanan bawah monitor Anda.
b. Akan muncul jendela Network Conections
b. Akan muncul jendela Network Conections
c. Klik kanan icon Local Area Network lalu pilih Properties.
d. Berikutnya akan
ditampilkan kotal dialog Local Area Connection Properties seperti terlukis pada
gambar di bawah, pastikan tab General dalam kondisi terpilih kemudian beri
tanda conteng bagian Show icon notification area when connecced dengan cara
mengklik-nya agar bila terjadi hubungan komputer antar komputer icon Local Area
Connection akan di munculkan.
e. Klik tombol Ok untuk Mengkhari.
e. Klik tombol Ok untuk Mengkhari.
2. Memberi Alamat
Pada Masing-Masing Komputer.
Komputer yang
berhubungan ke jaringan harus di beri alamat atau tanda pengenal(dalam bahasa
jaringan lebih di kenal dengan istilah IP Addres) agar di kenali oleh komputer
angota jaringan. Berikut adalah langkah-langkah untuk memberi IP Address pada
komputer yang menggunakan operating system Windows XP.
a. Buka lah Jendela
Local Area Connection, Properties.
b. Pastikan tab
General dalam kondisi terpilih, selanjutnya pada bagian This Connections user
the following items klik pilihan Internet Protocol (TCP/IP). Ingat klik
tulisannya bukan pada kotak check-nya, setelah itu klik tombol Properties.
Lihat pada gambar berikut sebagai ilustrasi nya.
c. Akan muncul jendela Internet Protocol (TCP/IP) Properties. Klik lingkaran pilihan Use the following IP Address setelah itu pada bagian IP Address isi dengan 192.168.1.1 dan pada bagian Subnet mask isi dengan 255.255.255.0 (biasanya muncul secara otomatis). Untuk isian yang lain kosongkan saja. Lihat gambar di bawah, untuk lebi jelas nya.
c. Akan muncul jendela Internet Protocol (TCP/IP) Properties. Klik lingkaran pilihan Use the following IP Address setelah itu pada bagian IP Address isi dengan 192.168.1.1 dan pada bagian Subnet mask isi dengan 255.255.255.0 (biasanya muncul secara otomatis). Untuk isian yang lain kosongkan saja. Lihat gambar di bawah, untuk lebi jelas nya.
d. Klik tombol Ok
untuk menutup jendela Internet Protocol (TCP/IP) lalu klik tombol Close untuk
menutup jendela Local Area Connection Properties.
Setelah
menyelesaikan tahap ini, berikan Ip Addres untuk komputer satunya, tetapi ganti
angka paling belakang dengan angka 2, sehingga Anda akan memiliki dua nomor IP
Addres yaitu 192.168.1.1 untuk komputer 1 dan 192.168.1.2 untuk komputer 2
Anda. Untuk Subnet mask-nya sama-sama menggunakan 255.255.255.0
3. Menghubungkan
Komputer
Berikut nya saat
menghubungkan 2 komputer dengan metode peer to peer. Langkah-Langkahnya adalah
sebagai berikut :
a. Masukkan ujung
kabel yang satu ke lubang konektor RJ-45 pada LAN Card komputer 1 dan ujung
lainnya ke LAN Card di komputer 2.
b. Bila sudah,
perhatikan pojok kanan bawah kedua monitor komputer Anda, pada icon Local Area
Connection akan di perlihatkan proses pencarian keberadaan komputer lain dengan
cara mengenali IP Addres masing-masing komputer. Jika berhasil maka tanda
silang pada icon Local Area Connection akan hilang.
Selamat Anda telah berhasil membuat koneksi antar dua komputer.
Selamat Anda telah berhasil membuat koneksi antar dua komputer.
6. Pada Windows
1.
Buka Start – Control Panel – Network
Connection
2.
Klik kanan pada Local Area Connection –
pilih Properties
3.
Pada tab General, klik menu Internet
Protocol (TCP/IP) dan klik Properties
4.
Tuliskan alamat IP yang dikehendaki,
misalnya 192.168.1.182 dengan Subnet mask 255.255.255.0. Perlu
diperhatikan, bahwa masing-masing komputer harus memiliki alamat IP yang
berbeda (alamat IP bersifat unik)
5.
Lakukan testing dengan membuka command
prompt dan mengetik perintah ping 192.168.1.182
6.
Jika reply berhasil berarti komputer
sudah berada dalam jaringan dan siap digunakan
Cek koneksi dengan PC lain. Hubungkan
keduanya dengan kabel LAN. Buka command prompt dan ketikkan ping
ipAddress (milik PC lain). Jika reply berhasil berarti kedua komputer
telah terhubung.
Pada Linux
Untuk setting jaringan di Linux mungkin
agak susah karena kita tidak biasa dengan OS yang satu ini, tapi tetap perlu
dicoba ya teman-teman Untuk setting
jaringan di Linux bisa melalui dua cara yaitu command line dan GUI.
Melalui command line:
Kita hanya perlu mengedit file /etc/network/interfaces dan
mengisinya dengan settingan yang diinginkan. Caranyai:
1. Buka Terminal, jalankan perintah : sudo
nano /etc/network/interface
2. Misalnya kita mempunyai koneksi eth0 yang
terhubung, dan ingin memberi IP address baru seperti ini :
IP:192.168.1.120
Subnet
mask / Netmask:255.255.255.0
Gateway:192.168.1.254
yang perlu kita lakukan adalah
menambahkan baris berikut ini:
auto eth0
iface eth0 inet static
address 192.168.1.120
netmask 255.255.255.0
gateway 192.168.254
3. Save, dengan menekan Ctrl – X – Y
Selanjutnya
kita masih harus mengedit DNS Server, kita perlu mengedit/etc/resolv.conf:
1. Buka Terminal, jalankan perintah ini:
1. Buka Terminal, jalankan perintah ini:
sudo nano
/etc/resolv.conf
|
2.
Masukkan DNS, misalnya anda ingin menggunakan DNS dari Google (8.8.8.8),
masukkan dengan format seperti ini:
nameserver 8.8.8.8
nameserver 8.8.8.8
3. Setelah semua settingan diatas di
isi, kita harus membuat agar sistem membaca atau mengenali settingan yang kita
buat, jalankan perintah ini pada terminal: sudo /etc/init.d/networking restart
Melalui GUI :
1. Klik-kanan pada icon networkmanager
(ditunjukkan dengan icok jaringan), lalu pilih Edit Connections.
2. Pada tab Wired (koneksi
kabel), klik pada tombol Add untuk menambah settingan baru.
3. Masuk ke tab IPv4 Settings dan
isi settingannya:
Method : Manual
address 192.168.1.120
netmask 255.255.255.0
gateway 192.168.254
4. Setelah settingan selesai diisi, klik
Apply
5. Klik pada NetworkManager dan pilih
settingan yang baru saja dibuat. Jika muncul ‘Connection Established’ berarti
telah berhasil.
Sumber : http://fellasyaufie.blog.student.eepis-its.edu/2013/03/21/setting-jaringan-komputer-pada-windows-dan-linux/
0 komentar:
Posting Komentar