Sabtu, 29 Maret 2014

Tugas Jaringan dasar

Tugas JAringan

1. Protokol Netware
2, protokol udp
3. sejarah dan arsitektur tcp/ip
4, perbandingan model/bentuk osi dengan tpc/ip
5. protokol pada jaringan peer to peer
6. setting ip pada windows dan linux

Jawaban


1.NETWARE

NetWare berkembang dari konsep yang sangat sederhana: file sharing, bukan disk berbagi. Pada tahun 1983 ketika pertama versi NetWare dirancang, semua produk lainnya bersaing didasarkan pada konsep berbagi langsung menyediakan akses disk. Novell alternatif dari pendekatan telah divalidasi oleh IBM
pada tahun 1984 dan membantu mempromosikan produk mereka. Dengan Novell NetWare, ruang disk yang dipakai bersama-sama dalam bentuk NetWare volumes, dibandingkan volume ke DOS. Klien menjalankan MS-DOS akan menjalankan khusus menghentikan dan tinggal penduduk (tsr) program yang memungkinkan mereka untuk peta lokal huruf drive ke volume NetWare. Klien harus masuk ke server untuk bisa mengembangkan peta volume, dan akses dapat dibatasi sesuai dengan nama login. Demikian pula, mereka dapat terhubung ke printer bersama berdedikasi pada server, dan cetak seperti printer yang terhubung secara lokal. Pada akhir 1990-an, dengan konektivitas Internet booming, Internet’s TCP / IP protokol menjadi dominan di Lans. Novell telah memperkenalkan terbatas TCP / IP dukungan terhadap klien file dan layanan cetak biasanya terkait dengan NetWare telah diperkenalkan di NetWare v5.0 (dirilis pada 1998). Pada awal-ke-pertengahan tahun 1980-an Microsoft memperkenalkan mereka sendiri dalam sistem LAN LAN Manager berdasarkan bersaing NBF protokol. Awal dalam upaya untuk otot pada NetWare tidak berhasil, tetapi ini berubah dengan masuknya perbaikan jaringan dukungan pada Windows untuk Workgroups, dan kemudian sangat sukses Windows NT dan Windows 95. NT, terutama yang mirip dengan layanan yang ditawarkan oleh NetWare, tetapi pada suatu sistem yang juga bisa digunakan pada desktop, dan lainnya yang terhubung langsung ke desktop Windows NBF adalah dimana sekarang hampir universal.
 Efisiensi NetWare Core Protocol (NCP)
 Kebanyakan protokol jaringan yang digunakan pada saat NetWare dikembangkan tidak mempercayai jaringan untuk menyampaikan pesan. J khas membaca file klien akan bekerja seperti ini:
      1. Membaca klien mengirimkan permintaan ke server
      2. Server mengakui permintaan
      3. Klien mengakui sambutan
      4. Server akan mengirimkan data yang diminta ke klien
      5. Klien mengakui data
      6. Server mengakui penghargaan.
2.UDP (User Data Protocol)
Pengertian
User Datagram Protocol (UDP) adalah salah satu protokol lapisan transpor TCP/IP yang mendukung komunikasi yang tidak andal (unreliable), tanpa koneksi (connectionless) antara host-host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. UDP memiliki karakteristik-karakteristik berikut:
§  Connectionless (tanpa koneksi): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan tanpa harus dilakukan proses negosiasi koneksi antara dua host yang hendak berukar informasi.
§  Unreliable (tidak andal): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan sebagai datagram tanpa adanya nomor urut atau pesan acknowledgment. Protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus melakukan pemulihan terhadap pesan-pesan yang hilang selama transmisi. Umumnya, protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP mengimplementasikan layanan keandalan mereka masing-masing, atau mengirim pesan secara periodik atau dengan menggunakan waktu yang telah didefinisikan.
§  UDP menyediakan mekanisme untuk mengirim pesan-pesan ke sebuah protokol lapisan aplikasi atau proses tertentu di dalam sebuah host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. Header UDP berisi field Source Process Identification dan Destination Process Identification.
§  UDP menyediakan penghitungan checksum berukuran 16-bit terhadap keseluruhan pesan UDP.
Fungsi UDP sebagai berikut:
§  Protokol yang “ringan” (lightweight): Untuk menghemat sumber daya memori dan prosesor, beberapa protokol lapisan aplikasi membutuhkan penggunaan protokol yang ringan yang dapat melakukan fungsi-fungsi spesifik dengan saling bertukar pesan. Contoh dari protokol yang ringan adalah fungsi query nama dalam protokol lapisan aplikasi Domain Name System.
§  Protokol lapisan aplikasi yang mengimplementasikan layanan keandalan: Jika protokol lapisan aplikasi menyediakan layanan transfer data yang andal, maka kebutuhan terhadap keandalan yang ditawarkan oleh TCP pun menjadi tidak ada. Contoh dari protokol seperti ini adalah Trivial File Transfer Protocol (TFTP) dan Network File System (NFS)
§  Protokol yang tidak membutuhkan keandalan. Contoh protokol ini adalah protokol Routing Information Protocol (RIP).
§  Transmisi broadcast: Karena UDP merupakan protokol yang tidak perlu membuat koneksi terlebih dahulu dengan sebuah host tertentu, maka transmisi broadcast pun dimungkinkan. Sebuah protokol lapisan aplikasi dapat mengirimkan paket data ke beberapa tujuan dengan menggunakan alamat multicast atau broadcast. Hal ini kontras dengan protokol TCP yang hanya dapat mengirimkan transmisi one-to-one. Contoh: query nama dalam protokol NetBIOS Name Service.
3. Sejarah TCP/IP dimulainya dari lahirnya ARPANET yaitu jaringan paket switching digital yang didanai oleh DARPA (Defence Advanced Research Projects Agency) pada tahun 1969. Sementara itu ARPANET terus bertambah besar sehingga protokol yang digunakan pada waktu itu tidak mampu lagi menampung jumlah node yang semakin banyak. Oleh karena itu DARPA mendanai pembuatan protokol komunikasi yang lebih umum, yakni TCP/IP. Ia diadopsi menjadi standard ARPANET pada tahun 1983.
Untuk memudahkan proses konversi, DARPA juga mendanai suatu proyek yang mengimplementasikan protokol ini ke dalam BSD UNIX, sehingga dimulailah perkawinan antara UNIX dan TCP/IP. Pada awalnya internet digunakan untuk menunjukan jaringan yang menggunakan internet protocol (IP) tapi dengan semakin berkembangnya jaringan, istilah ini sekarang sudah berupa istilah generik yang digunakan untuk semua kelas jaringan. Internet digunakan untuk menunjuk pada komunitas jaringan komputer worldwide yang saling dihubungkan dengan protokol TCP/IP.
Perkembangan TCP/IP yang diterima luas dan praktis menjadi standar defacto jaringan komputerberkaitan dengan ciri-ciri yang terdapat pada protokol itu sendiri yang merupakan keunggulun dari TCP/IP, yaitu :
=>Perkembangan protokol TCP/IP
menggunakan standar protokol terbuka sehingga tersedia secara luas. Semua orang bisa mengembangkan perangkat lunak untuk dapat berkomunikasi menggunakan protokol ini. Hal ini membuat pemakaian TCP/IP meluas dengan sangat cepat, terutama dari sisi pengadopsian oleh berbagai sistem operasi dan aplikasi jaringan.
=>Tidak tergantung pada
perangkat keras atau sistem operasi jaringan tertentu sehingga TCP/IP cocok untuk menyatukan bermacam macam network, misalnya Ethernet, token ring, dial-up line, X-25 net dan lain lain.
=>Cara pengalamatan bersifat unik
dalam skala global, memungkinkan komputer dapat mengidentifikasi secara unik komputer yang lain dalam seluruh jaringan, walaupun jaringannya sebesar jaringan worldwide Internet. Setiap komputer yang tersambung dengan jaringan TCP/IP (Internet) akan memiliki address yang hanya dimiliki olehnya.
=>TCP/IP memiliki fasilitas
routing dan jenis-jenis layanan lainnya yang memungkinkan diterapkan pada internetwork.
Arsitektur dan Protokol Jaringan TCP/IP
Dalam arsitektur jaringan komputer, terdapat suatu lapisan-lapisan ( layer ) yang memiliki tugas spesifik serta memiliki protokol tersendiri. ISO (International Standard Organization) telah mengeluarkan suatu standard untuk arsitektur jaringan komputer yang dikenal dengan nama Open System Interconnection ( OSI ). Standard ini terdiri dari 7 lapisan protokol yang menjalankan fungsi komunikasi antara 2 komputer. Dalam TCP/IP hanya terdapat 5 lapisan sbb :
Arsitektur TCP/IP
=>Application Layer
=>Transport Layer
=>Internet Layer
=>Network Access Layer
=>Physical Layer
Arsitektur OSI
=>Application Layer
=>Presentation Layer
=>Session Layer
=>Transport Layer
=>Network Layer
=>Data Link Layer
=>Physical Layer
Poin diatas merupakan perbandingan Arsitektur OSI dan TCP/IP
Walaupun jumlahnya berbeda, namun semua fungsi dari lapisan-lapisan arsitektur OSI telah tercakup oleh arsitektur TCP/IP. Adapun rincian fungsi masing-masing layer arsitektur TCP/IP adalah sbb :
=>Physical Layer (lapisan fisik)
Merupakan lapisan terbawah yang mendefinisikan besaran fisik seperti media komunikasi, tegangan, arus, dsb. Lapisan ini dapat bervariasi bergantung pada media komunikasi padajaringan yang bersangkutan. TCP/IP bersifat fleksibel sehingga dapat mengintegralkan mengintegralkan berbagai jaringan dengan media fisik yang berbeda-beda.
=>Network Access Layer
Mempunyai fungsi yang mirip dengan Data Link layer pada OSI. Lapisan ini mengatur penyaluran data frame-frame data pada media fisik yang digunakan secara handal. Lapisan ini biasanya memberikan servis untuk deteksi dan koreksi kesalahan dari data yang ditransmisikan. Beberapa contoh protokol yang digunakan pada lapisan ini adalah X.25 jaringan publik, Ethernet untuk jaringan Etehernet, AX.25 untuk jaringan Paket Radio dsb.
=>Internet Layer
Mendefinisikan bagaimana hubungan dapat terjadi antara dua pihak yang berada pada jaringanyang berbeda seperti Network Layer pada OSI. Pada jaringan Internet yang terdiri atas puluhan juta host dan ratusan ribu jaringan lokal, lapisan ini bertugas untuk menjamin agar suatu paket yang dikirimkan dapat menemukan tujuannya dimana pun berada. Oleh karena itu, lapisan ini memiliki peranan penting terutama dalam mewujudkan internetworking yang meliputi wilayah luas (worldwide Internet). Beberapa tugas penting pada lapisan ini adalah :
=>Addressing, yakni melengkapi setiap datagram dengan alamat Internet dari tujuan. Alamat pada protokol inilah yang dikenal dengan Internet Protocol Address ( IP Address). Karena pengalamatan (addressing) pada jaringan TCP/IP berada pada level ini (software), makajaringan TCP/IP independen dari jenis media dan komputer yang digunakan.
=>Routing,  yakni menentukan ke mana datagram akan dikirim agar mencapai tujuan yang diinginkan. Fungsi ini merupakan fungsi terpenting dari Internet Protocol (IP). Sebagai protokol yang bersifat connectionless, proses routing sepenuhnya ditentukan oleh jaringan. Pengirim tidak memiliki kendali terhadap paket yang dikirimkannya untuk bisa mencapai tujuan. Router-router pada jaringan TCP/IP lah yang sangat menentukan dalam penyampaian datagram dari penerima ke tujuan.
=>Transport Layer
Mendefinisikan cara-cara untuk melakukan pengiriman data antara end to end host secara handal.Lapisan ini menjamin bahwa informasi yang diterima pada sisi penerima adalah sama dengan informasi yang dikirimkan pada pengirim. Untuk itu, lapisan ini memiliki beberapa fungsi penting antara lain :
=>Flow Control. Pengiriman data yang telah dipecah menjadi paket-paket tersebut harus diatur sedemikian rupa agar pengirim tidak sampai mengirimkan data dengan kecepatan yang melebihi kemampuan penerima dalam menerima data.
=>Error Detection, Pengirim dan penerima juga melengkapi data dengan sejumlah informasi yang bisa digunakan untuk memeriksa data yang dikirimkan bebas dari kesalahan. Jika ditemukan kesalahan pada paket data yang diterima, maka penerima tidak akan menerima data tersebut. Pengirim akan mengirim ulang paket data yang mengandung kesalahan tadi. Namun hal ini dapat menimbulkan delay yang cukup berarti.
Pada TCP/IP, protokol yang dipergunakan adalah Transmission Control Protocol (TCP) atau User Datagram Protocol ( UDP ). TCP dipakai untuk aplikasi-aplikasi yang membutuhkan keandalan data, sedangkan UDP digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan panjang paket yang pendek dan tidak menuntut keandalan yang tinggi. TCP memiliki fungsi flow control dan error detection dan bersifat connection oriented. Sebaliknya pada UDP yang bersifat connectionless tidak ada mekanisme pemeriksaan data dan flow control, sehingga UDP disebut juga unreliable protocol.
Untuk beberapa hal yang menyangkut efisiensi dan penyederhanaan, beberapa aplikasi memilih menggunakan UDP sebagai protokol transport. Contohnya adalah aplikasi database yang hanya bersifat query dan response, atau aplikasi lain yang sangat sensitif terhadap delay seperti video conference. Aplikasi seperti ini dapat mentolerir sedikit kesalahan (gambar atau suara masih bisa dimengerti), namun akan tidak nyaman untuk dilihat jika terdapat delay yang cukup berarti.
=>Application Layer
merupakan lapisan terakhir dalam arsitektur TCP/IP yang berfungsi mendefinisikan aplikasi-aplikasi yang dijalankan pada jaringan. Karena itu, terdapat banyak protokol pada lapisan ini, sesuai dengan banyaknya aplikasi TCP/IP yang dapat dijalankan. Contohnya adalah SMTP ( Simple Mail Transfer Protocol ) untuk pengiriman e-mail, FTP (File Transfer Protocol) untuk transfer file, HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) untuk aplikasi web, NNTP (Network News Transfer Protocol) untuk distribusi news group dan lain-lain. Setiap aplikasi pada umumnya menggunakan protokol TCP dan IP, sehingga keseluruhan keluarga protokol ini dinamai denganTCP/IP.

4. Perbedaan Antara TCP/IP dan OSI Layer

Posted on April 10, 2012  aninditablog
TCP/IP atau Transmission Control Protocol/Internet Protocol adalah model jaringan yang digunakan untuk komunikasi data dalam proses tukar-menukar informasi di internet. Sedangkan OSI Model atau Open System Interconnection Model adalah sebuah model jaringan yang dikembangkan secara resmi oleh International Standart Organization untuk melakukan sebuah standarisasi proses pembentukan jaringan yang sebelumnya dimiliki oleh masing-masing vendor pembuat jaringan komputer. Kedua model tersebut bertujuan untuk melakukan standarisasi pengggunaan jaringan, lalu di manakan letak perbedaan di antara kedua model jaringan tersebut?
http://aninditablog.files.wordpress.com/2012/04/network.jpg?w=300&h=225
TCP/IP dan OSI Model pada dasarnya tidak mempunyai perbedaan prinsip yang berlebihan. Kedua model tersebut hanya terpaut masalah simplisitas dan penjelasan lebih jauh. Inti dari kinerja kedua modl tersebut adalah sama dan sebangun. Namun tetap saja kedua hal tersebut mempunyai perbedaan walaupun tidak terlalu prinsip. Berikut ini beberapa perbedaan mendasar antara kedua model jaringan tersebut:
1) Perbedaan Penggunaan
Kedua model jaringan tersebut digunakan pada dua buah jaringan yang berbeda. Mungkin secara fisik sama namun ketika berhubungan dengan user atau pengguna, maka terdapat perbedaan mendasar diantara keduanya. TCP/IP lebih digunakan pada jaringan yang masih berbasis pada text, dos atau segala bentuk jaringan yang tidak mengacu pada user interface. Sedangkan OSI Model mempunyai penggunaan yang lebih mendetail tentang fusngionalitas dari aplikasi, user interface maupun komponen-komponen aplikasi yang lebih kompleks.
2) Perbedaan Antara Layer Pendukung Aplikasi
Baik TCP?IP maupun OSI model mempunyai layer yang mendukung aplikasi. Layer-layer tersebut mempunyai fungsionalitas yang sama namun dibedakan pada detail fungsionalitas dan protokol-protokol yang bekerja di dalamnya. Untuk mendukung proses layer Aplikasi, TCP/IP hanya menyediakan sebuah layer protokol. Sedangkan OSI Layer menyediakan 3 buah Layer untuk mendukung aplikasi yaitu: apliction layer, presentation layer dan session layer. Ketiga layer tersebut mempunyai fungsi antara lain: untuk melakukan proses network, melakukan data representasi dan untuk melakukan interhost communication (mempertahankan sesi koneksi antara dua buah jaringan)
3) Perbedaan Antara Link Layer
Dalam Link layer terdapat masing-masing persamaan maupun perbedaan diantara kedua Model jaringan. Kedua model jaringan tersebut sama-sama menambahkan frame untuk menentukan alamat data tujuan maupun alamat data asal yang berupa mac address dari masing-masing piranti komputer. Alamat mac digunakan untuk memastikan agar data tersebut dapat diterima secara tepat dan konfirmasi dari penyempaian data dapat diterima oleh piranti komputer yang mengirimkan data. Pada OSI layer juga memuat tambahan berupa Physical data yang menjelaskan bagiamana data diubah dari bentuk data frame menjadi bit-bit yang disalurkan dari media transmisi data. Sumber : http://aninditablog.wordpress.com/2012/04/10/perbedaan-antara-tcpip-dan-osi-layer/

5. Jaringan Peer to Peer

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNcx6hscLJR9PqaMDw8Y6xMj0bKaCo7wIhn0zNX-qAFrAgeNrWn9F51rDt4QBCKK3I9v1dSXzC_vRuYjcZbPJfBuhYAWWYg9eKwbssEWsbPzVXUYx8Sz-5UUESF73VHnFDv2XpDbrBFTQ/s320/untitled12234.JPG
Jaringan Peer to Peer adalah jaringan komputer dimana setiap host dapat menjadi server dan juga menjadi client secara bersamaan.
Cara Mengkoneksikan Jaringan Peer to Peer
1. Menampilkan Icon Local Area Connection
Icon Local Area Network perlu Anda munculkan pada masing-masing komputer untuk memudahkan Anda Mendeteksikan hubungan yang terjadi dengan cara :
a. Klik dua kali icon Local Area Network di pojok kanan bawah monitor Anda.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXiHqG3dXkrbqNJAKKsLnNB87yd-O9hcBV03f3rDVecrGMQd2VyxDXhRXwgnZ5lL6KtpmcY_qcZv3KrNDfm5CJQ6QXYBUJfvB5Ra-PIqCmOIMMVuLG-IyvmHiAY78jPmZoRNB1_fAIAq8/s320/LAC.JPGb. Akan muncul jendela Network Conections
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhf5o8og1kS5aWnvZ8FpwJmKdo3NF0sEr6cf5s3Yl3Umy_hHiCC4iQQhD2bnK2ODlxwqvCAgOctImlOisoV1Rijt9lF4tyWsVvx4i_i1N5Z4d622KajnOUtWXmD8Qe-xVf6nmBAUrAVH5c/s320/untitled1.jpg
c. Klik kanan icon Local Area Network lalu pilih Properties.
d. Berikutnya akan ditampilkan kotal dialog Local Area Connection Properties seperti terlukis pada gambar di bawah, pastikan tab General dalam kondisi terpilih kemudian beri tanda conteng bagian Show icon notification area when connecced dengan cara mengklik-nya agar bila terjadi hubungan komputer antar komputer icon Local Area Connection akan di munculkan.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQkISnRLzq9pSgihPplinDx0YrSmonooQhUGYmgKyJaqJs5uKyAxDddx2RzN8h6JJOXzCNpV7iBjWeLIV3BCYaeQV1ynDrrdhf-a28lSe_kdExB2heNPAYBM_tONBHsycTOmIYI7tAYtY/s320/bbbb.JPGe. Klik tombol Ok untuk Mengkhari.
2. Memberi Alamat Pada Masing-Masing Komputer.
Komputer yang berhubungan ke jaringan harus di beri alamat atau tanda pengenal(dalam bahasa jaringan lebih di kenal dengan istilah IP Addres) agar di kenali oleh komputer angota jaringan. Berikut adalah langkah-langkah untuk memberi IP Address pada komputer yang menggunakan operating system Windows XP.
a. Buka lah Jendela Local Area Connection, Properties.
b. Pastikan tab General dalam kondisi terpilih, selanjutnya pada bagian This Connections user the following items klik pilihan Internet Protocol (TCP/IP). Ingat klik tulisannya bukan pada kotak check-nya, setelah itu klik tombol Properties. Lihat pada gambar berikut sebagai ilustrasi nya.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimPFG1hZvAFbnd_v9MBI1FDsCY1ygD_rjVhPS3n9vcVuHbl1PPb0babHEaHl8DVmBrUEkGj9PeEF31EL9vIngP3k0TSnYL6HUtrQ7Izx45Op7iD5fWnoBcX2-ePDaK0DFIjIPbNe8X96c/s320/bbbb.JPGc. Akan muncul jendela Internet Protocol (TCP/IP) Properties. Klik lingkaran pilihan Use the following IP Address setelah itu pada bagian IP Address isi dengan 192.168.1.1 dan pada bagian Subnet mask isi dengan 255.255.255.0 (biasanya muncul secara otomatis). Untuk isian yang lain kosongkan saja. Lihat gambar di bawah, untuk lebi jelas nya.
d. Klik tombol Ok untuk menutup jendela Internet Protocol (TCP/IP) lalu klik tombol Close untuk menutup jendela Local Area Connection Properties.
Setelah menyelesaikan tahap ini, berikan Ip Addres untuk komputer satunya, tetapi ganti angka paling belakang dengan angka 2, sehingga Anda akan memiliki dua nomor IP Addres yaitu 192.168.1.1 untuk komputer 1 dan 192.168.1.2 untuk komputer 2 Anda. Untuk Subnet mask-nya sama-sama menggunakan 255.255.255.0
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQWzO5B7Iys5r0-vRYJOEcHQPKxcXknXOHxkLnpf9v99gwhSYQ60ACj6vWJrOXFHvn1ns29wvQzsX1MeEH21AYC0U3MyeZKY41THgY0ndVe9tZnEYz5pQXuQtaaYpd2jGFyq3ko5jCnMI/s320/untitled1234.JPG3. Menghubungkan Komputer
Berikut nya saat menghubungkan 2 komputer dengan metode peer to peer. Langkah-Langkahnya adalah sebagai berikut :
a. Masukkan ujung kabel yang satu ke lubang konektor RJ-45 pada LAN Card komputer 1 dan ujung lainnya ke LAN Card di komputer 2.
b. Bila sudah, perhatikan pojok kanan bawah kedua monitor komputer Anda, pada icon Local Area Connection akan di perlihatkan proses pencarian keberadaan komputer lain dengan cara mengenali IP Addres masing-masing komputer. Jika berhasil maka tanda silang pada icon Local Area Connection akan hilang.
Selamat Anda telah berhasil membuat koneksi antar dua komputer.
6. Pada Windows
1.     Buka Start – Control Panel – Network Connection
2.     Klik kanan pada Local Area Connection – pilih Properties
3.     Pada tab General, klik menu Internet Protocol (TCP/IP) dan klik Properties
4.     Tuliskan alamat IP yang dikehendaki, misalnya 192.168.1.182 dengan Subnet mask 255.255.255.0. Perlu diperhatikan, bahwa masing-masing komputer harus memiliki alamat IP yang berbeda (alamat IP bersifat unik)
5.     Lakukan testing dengan membuka command prompt dan mengetik perintah ping 192.168.1.182
6.     Jika reply berhasil berarti komputer sudah berada dalam jaringan dan siap digunakan
Cek koneksi dengan PC lain. Hubungkan keduanya dengan kabel LAN. Buka command prompt dan ketikkan ping ipAddress (milik PC lain). Jika reply berhasil berarti kedua komputer telah terhubung.
Pada Linux
Untuk setting jaringan di Linux mungkin agak susah karena kita tidak biasa dengan OS yang satu ini, tapi tetap perlu dicoba ya teman-teman :D Untuk setting jaringan di Linux bisa melalui dua cara yaitu command line dan GUI.
Melalui command line:
Kita hanya perlu mengedit file /etc/network/interfaces dan mengisinya dengan settingan yang diinginkan. Caranyai:
1. Buka Terminal, jalankan perintah : sudo nano /etc/network/interface
2. Misalnya kita mempunyai koneksi eth0 yang terhubung, dan ingin memberi IP address baru seperti ini :
IP:192.168.1.120
Subnet mask / Netmask:255.255.255.0
Gateway:192.168.1.254
yang perlu kita lakukan adalah menambahkan baris berikut ini:
auto eth0
iface eth0 inet static
address 192.168.1.120
netmask 255.255.255.0
gateway 192.168.254
3. Save, dengan menekan Ctrl – X – Y
Selanjutnya kita masih harus mengedit DNS Server, kita perlu mengedit/etc/resolv.conf:
1. Buka Terminal, jalankan perintah ini:
sudo nano /etc/resolv.conf
2. Masukkan DNS, misalnya anda ingin menggunakan DNS dari Google (8.8.8.8), masukkan dengan format seperti ini:
nameserver 8.8.8.8
3. Setelah semua settingan diatas di isi, kita harus membuat agar sistem membaca atau mengenali settingan yang kita buat, jalankan perintah ini pada terminal: sudo /etc/init.d/networking restart
Melalui GUI :
1. Klik-kanan pada icon networkmanager (ditunjukkan dengan icok jaringan), lalu pilih Edit Connections.
https://lh6.googleusercontent.com/-DVjSyHZSz_0/TbamZCV_eSI/AAAAAAAAAoY/uCp3l_VQgWs/Selection_18%253A52%253A06.png
2. Pada tab Wired (koneksi kabel), klik pada tombol Add untuk menambah settingan baru.
https://lh3.googleusercontent.com/-sIUB_vRU44c/TbamXZQf69I/AAAAAAAAAoU/vNMPc80Cx4U/Network%2BConnections_18%253A53%253A36.png
3. Masuk ke tab IPv4 Settings dan isi settingannya:
Method : Manual
address 192.168.1.120
netmask 255.255.255.0
gateway 192.168.254
https://lh5.googleusercontent.com/-D8iydnBEESY/TbbUQ-anQWI/AAAAAAAAAo0/R6FGXjYMXFw/Selection_22%253A14%253A04.png
4. Setelah settingan selesai diisi, klik Apply
5. Klik pada NetworkManager dan pilih settingan yang baru saja dibuat. Jika muncul ‘Connection Established’ berarti telah berhasil.
Sumber : http://fellasyaufie.blog.student.eepis-its.edu/2013/03/21/setting-jaringan-komputer-pada-windows-dan-linux/

0 komentar:

Posting Komentar